Belut Oh Belut
Belut termasuk
makanan lezat di dunia yang pernah gue cicipin. Belut juga termasuk makanan
yang gurih apabila di goreng. Nah kali ini gue bakal ceritain pengalaman
pertama gue saat menangkap belut di sawah (yang terakhir juga sih). Rumah gue itu lumayan deket dengan
sawah. Hanya jalanan bebatuan dan gurun Sahara ukuran minionya lah yang
memisahkan rumah gue dengan kehidupan ekositem sawah. Berhubung gue itu tinggal
di sebuah pedesaan yang asri, aman, nyaman dan tentram. Formalitasnya sih
begitu.
Petualangan
itu dimulai saat dua temen gue yang senior (dalam hal memancing belut) datang ke
rumah ngajakin mancing belut. Gue pun tertantang untuk mencobanya. Namun
berhubung kami itu anak pedesaan dan minim technology (saat itu), peniti
merupakan alternative untuk di jadikan pancingannya. Angin yang berhulu hilir
mengawali langkah kami untuk satu tujuan, satu impian dan satu semangat. Berbekal peniti yang sudah dirancang
kami pun memulai penggerebekan. Bingo ! Belut pun mendarat di kantong plastik temen gue.
Dengan rasa penasaran yang membara gue pun mengayunkan kaki berlari ke arahnya.
“Oi dodol jangan berlari ntar belutnya juga ikutan lari”. Bodohnya gue masih
terus berlari, kan tadi penasaran. Bingo ! Lagi, lagi dan lagi. Tapi gak ada
satupun gue yang dapatin. Gak tau apa gue yang kurang beruntung apa……..(gak
usah di terusin). Namun ibarat pepatah mengatakan “Pantang pulang sebelum padam”,
eh gak konsen gue. Yang penting gak menyerah udah itu aja. Bingo ! dan lagi itu
bukan gue.
Momen ini membuat gue teringat akan
momen PDKT gue (jangan berfikir gue gak pernah) . Berusaha, gak boleh
tergesa-gesa, percaya diri, berdoa dan tentunya ganteng (walau kena lumpur
sawah tetep bakalan jadi jelek). Akhirnya saat yang gue tunggu-tunggu pun telah
datang. Pancingan gue bergerakkk. Bingo ! Senyum manis yang tiada tara
menyeruak di bibir gue. Dengan perlahan tapi pasti lima jari yang mungil ini menyentuh
kulit belut yang licin itu dan berteriak kepada kedua temen gue sambil
ngacungin belut kelangit serta berkata “Ternyata usaha gue gak sia-sia, kalau
kayak gini bakalan mudah (di saat temen-temen udah dapat hampir satu kantong plastik)”.
Seketika senyum itu pudar ibarat minum cendol tanpa kuahnya bung ! Mau nangis
tapi sayang gue itu seorang cowok, mau ketawa tapi sayang belum kepikiran waktu
itu. Belut pertama yang gue dapetin lepas karena salah cara buat megangnya.
Ondeh mandeh. Kemudian temen-temen gue datang ke arah gue sambil ngasih satu
belut untuk menghibur gue (entah basa basi entah pura-pura baik). Dan semenjak
saat itu apabila temen-temen gue ngajak buat mancing belut lagi di sawah gue
selalu pura-pura nyibukin diri gue.
Oke guys sekian dulu tulisan gue. Thanks
Komentar
Posting Komentar